Perkenalan pertama kami diawali awal tahun yang lalu melalui sosial media. Biasalah, saat itu dimulai dari saling berteman, kemudian saling like berita status publik masing2, saling memberikan komentar, dan berlanjut ke area yang lebih privasi yang disebut dalam dunia medsos dengan istilah chatting private.
CURHAT: Terus terang saja, sebenarnya ini bukanlah curhat tentang kisah cinta dimana seorang gadis ditinggalkan pacarnya, atau tentang seorang pria kaya memacari seorang gadis cantik, yang setelah pria itu puas, maka pria itu pun meninggalkan si gadis begitu saja. Di sini bahkan tidak ada bau romansa, jadi semua pecinta catatan curhat bisa membaca atau silahkan lewati begitu saja tanpa perlu memberikan komentar apa-apa. |
KONDISI Saat ini Sayalagi: | Mood:
Rahasia / Lihat Saja Saya BUTUH: Tempat Nyaman Tuk Bersandar
|
Jika Kau Pergi, Aku Pun Juga Tak Mengapa |
Awal Mula Chatting: Sebenarnya, keakraban di antara kami sudah mulai terbangun sejak masing-masing kami saling memberikan like dan komen. Karenanya, ketika dia pertama kali menyapaku melalui pesan pribadi dengan kata-kata singkat atau pertanyaan, aku pun tidak jual mahal, tapi sebaliknya segera menjawab sapaannya. Dan begitulah, dalam minggu2 pertama, dia sering kali menyapaku lebih dahulu, entah pagi, siang, sore, atau pun malam hari, dan pada akhirnya kami pun saling sapa. |
Hubungan Menjadi Lebih Akrab: Sebulan pun berlalu, di ruang chat, tidak lagi sekedar saling sapa saja, akan tetapi masing-masing kami sudah mulai lebih membuka diri, bercerita tentang ini dan itu, dari obrolan biasa, ke obrolan yang serius hingga obrolan yang tidak penting tapi menyenangkan, hingga bahkan sesekali membicarakan tentang isu politik, ekonomi, pekerjaan, termasuk juga masalah corona, yang viral di dunia maya, dll.
Beban ini: [html]<img alt="curhat gadis berjilbab jomblo" border="0" src="https://pbs.twimg.com/media/EhKmQ-GUwAEN3tS.png" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 0.2em; margin-right: 0.2em;" width="70" height="90" />Ya kami berdua seakan seperti dua insan yang sudah sangat saling kenal, padahal sesungguhnya, kami belum lama saling kenal di medsos dan belum pernah bertemu secara langsung. Kadang kuberpikir tentang apakah dia itu sosok pria yang jujur yang bercerita tentang dirinya dengan sebenarnya, ataukah mungkin hanya cerita fiktif belaka, sebagai pria yang sedang memanfaatkan fitur chatting sekedar buat mengisi waktu kosongnya sj.<br/><br/>Walau kadang pertanyaan seperti itu muncul dalam benak, namun kumenikmati saja hubungan via chatting tersebut hingga beberapa bulan lamanya.[/html] |
Dia Pun Menghilang Tentu saja, malam-malam yang sepi itu bukan untukmu. Tapi bagiku saat itu, ku merasakan mulai ada yang hilang setiap kali ku login di medsos tersebut dan tidak lagi bisa mendapatkan pesan pribadi dari pria itu. Entah kenapa, ia seakan menghilang begitu saja, tidak lagi mengupdate berita di status akunnya. Ia pun tidak memberitahukan pesan apapun. Intinya dia menghilang begitu saja.
Ya memang, di antara kami tidak ada ikatan apapun, dan dia tidak juga pernah membuat janji-janji manis, tidak juga pernah membuat komitmen bahwa dia adalah pacarku atau aku adalah pacarnya, intinya kami hanyalah berteman saja, mungkin hanyalah sebatas teman tapi mesra. Sehingga kalau pun dia menghilang begitu saja, aku pun seharusnya tidak perlu memikirkannya. |