888TopicPost_Blog888
@Comment=all@
$View=all$
Menurut kesehatan, Oksigenasi hiperbarik digunakan untuk penyakit dekompresi, keracunan karbon monoksida, untuk cedera yang menyebabkan kehilangan darah yang parah, luka bakar, infeksi parah (walaupun efektivitasnya belum dikonfirmasi dalam semua kasus). Inti dari prosedur ini adalah pasien berada di dalam ruang (ruang bertekanan) dengan tekanan yang lebih tinggi dari tekanan atmosfer biasanya. Dalam kondisi seperti itu, darah lebih jenuh dengan oksigen - tidak hanya dibawa oleh eritrosit, tetapi juga sebagian besar oleh plasma darah.
Dalam serial film The X-man, seorang wanita yang memiliki sel kadal, sejenis sel tubuh yang dapat menyembuhkan dan menumbuhkan kembali bagian tubuh yang terpotong
Para peneliti di berbagai universitas menemukan bahwa setelah oksigenasi hiperbarik, sel-sel kekebalan manusia memperpanjang telomer. Ini adalah nama untuk daerah terminal kromosom, di mana tidak ada informasi genetik yang dikodekan. Tugas mereka adalah melindungi sisa kromosom dari kerusakan. Telomer memendek dari waktu ke waktu, dan semakin pendek, semakin besar kemungkinan kelainan usia yang berbeda. Oleh karena itu, mereka disebut sebagai salah satu indikator penuaan.
[html]<img alt="Wanita berkerudung suka ngobrol" border="0" src="https://i.imgur.com/o6L1Pnw.gif" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 0.3em; margin-right: 0.3em;"/>Di sisi lain, sel memiliki enzim yang dapat memperpanjang telomere, tetapi enzim ini biasanya tidak aktif. Saturasi darah dengan oksigen, tampaknya, mengaktifkannya. Percobaan dilakukan dengan 35 sukarelawan berusia di atas 64 tahun - dalam tiga bulan mereka menjalani 60 sesi oksigenasi hiperbarik. Hasilnya, telomere dalam sel darah imun memanjang 20-38%. <br /><br />Artinya, oksigenasi tidak hanya menghentikan penuaan, tetapi juga membalikkannya - setidaknya di sel-sel ini. Selain itu, proporsi sel tua dalam darah telah menurun 11-37%. Kita telah membicarakan tentang sel-sel seperti itu: terlepas dari semua proses penuaan, program penghancuran diri sel tidak menyala di dalamnya, sebagaimana seharusnya normal. Akibatnya, sebuah sel, setelah menjadi tua, terus hidup dan menua bahkan lebih dalam, dan pada saat yang sama melepaskan berbagai zat yang merusak kehidupan sel lain [/html]
Percobaan pada hewan telah menunjukkan bahwa membersihkan tubuh dari sel-sel tua mencegah beberapa penyakit yang berhubungan dengan usia dan memperpanjang hidup.
Kesehatan itu sangat tergantung pada kekebalan tubuh (anti body). Mungkin, dengan bantuan oksigenasi hiperbarik, yang meremajakannya, kita akan dapat melakukan apa yang kita dapatkan percobaan pada hewan yang disebut tikus: menunda penyakit terkait usia dan meningkatkan harapan hidup. Meski, bagaimanapun, cepat atau lambat perlu diketahui mekanisme yang menghubungkan peremajaan dengan peningkatan kadar oksigen dalam darah.
